January 5, 2008

Dokumen Bukti Sekandal Dinas Keamanan dengan Israel

Infopalestina-Gaza: Sebuah dokumen rahasia yang dikeluarkan direktur
operasi dinas keamanan intelijen Palestina di Jalur Gaza yang
ditujukan kepada Presiden Mahmud Abbas membuktikan keterlibatan
dinas keamanan Abbas dalam aktivitas mata-mata terhadap para pejuang
Palestina dan lokasi-lokasi penembakan roket-roket Palestina ke
permukiman-permukiman Yahudi di wilayah Palestina 1948.
Satu di antara ribuan dokumen rahasia, yang berhasil disita Hamas
dari markas-markas keamanan Abbas di Jalur Gaza, ini menjelaskan
aktivitas mata-mata terhadap para (pejuang) penembak roket dari
berbagai daerah disebutkan di antaranya adalah “timur Beit Lahiya,
daerah instalasi di Beit Lahiya, daerah Qalibu ke arah timur dari
kota Beit Lahiya.”
Dokumen ini juga mengungkap kembali penyebutan Presiden Palestina
Mahmud Abbas aksi peluncuran roket Palestina ke arah
permukiman-permukiman Yahudi di “al Abats”, yang selalu dia
ulang-ulang penyebutannya dalam berbagai pernyataan pers kepada
media massa.
Dokumen ini menyebutkan janji direktur operasi dinas keamanan
intelijen Palestina untuk bertindak menghentikan serangan
roket-roket Palestina ke wilayah Israel yang disebutnya dengan
“konspirasi internal”.
Ribuan Dokumen Disita Hamas
Sebagaimana dilaporkan situs ini sebelumnya, setelah berhasil
menguasai Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam Hamas berhasil
menyita dokumen “sangat berbahaya” tentang realita dan praktek yang
dilakukan dinas keamanan dari markas-markas dinas keamanan Abbas di
Jalur Gaza. Dokumen ini membuktikan keterlibatan para petinggi dinas
keamaman dan kelompok di dalam Fatah terlibat korupsi, penyimpangan
moral dan bekerjasama secara langsung dengan penjajah Zionis Israel,
serta pembentukan “pasukan maut” untuk membunuh, menyiksa dan
menciptakan kekacauan keamanan.
“Gerakan Hamas mengetahui dokumen ini setelah Abu Mazen (Presiden
Abbas) memutus pintu dialog dan melontarkan tuduhan bohong dan keji
terahdap gerakan (Hamas),” tegas petinggi Hamas Dr. Khalil Hayyah.
Dokumen ini juga mengungkap sebab-sebab yang mengakibatkan
pembesihan Jalur Gaza dari dinas keamanan yang ditangisi Abbas,
tegasnya.
Dokumen tulisan tangan Muhammad Dahlan, saat pertemuan Abbas dengan
Olmert, ini menyebutkan penyerahkan 2500 pucuk senjata dan 2 juta
peluru/mimis oleh Israel kepada kelompok Dahlan di Tepi Barat untuk
menghadapi gerakan Islam di sana.
Hamas memiliki dokumen-dokumen yang menegaskan keterlibatan dinas
keamanan dan pertahanan dalam penyadapan terhadap mendiang Presiden
Yaser Arafat, Presiden Mahmud Abbas dan sejumlah tokoh demi
mempovokasi para pejabat. Mereka berhasil menjatuhkan para menteri
dan pejabat kala itu dengan cara hina, mereka merekam putri-putri
(para pejabat) secara memalukan dan menjadikannya alat tawar dalam
praktek-praktek provokatif yang murahan, jelas Hayyah.
Anggota parlemen Palestina ini menjelaskan, “Dinas keamanan dan
intelijen umum Palestina memiliki informasi tentang negara-negara
Arab dan Islam. Informasi-informasi ini dipakai untuk memblokade
sebagian negara Arab.” Bahkan, jelas Hayyah, dinas keamanan
melakukan perdagangan kerja intelijen dan mata-mata.
Hamas berhasil menyita laporan di markas-markas dinas keamanan
pertahanan Palestina yang berisi informasi-informasi tentang para
pemimpin gerakan dan al Qassam. Informasi ini kemudian disampaikan
ke pihak penjajah Zionis Israel. Selanjutnya Israel mengeksekusi
sejumlah petinggi gerakan dan al Qassam dengan membunuh atau
menculiknya.
Hayyah juga mengungkap ada skandal penyimpangan moral yang membuat
kening berkerut, yang dilakukan para petinggi dan personel dinas
keamanan pertahanan, melalui rekaman dan dokumentasi skandal dan
perilaku-perilaku mesum mereka. Untuk selanjutnya rekaman ini
digunakan untuk melakukan kerja-kerja provokaif terhadap pelaku dan
merealisasikan rencana-rencana yang diinginkan.
Dokumen ini juga mengungkap adanya rencana kelompok dalam Fatah
tentang pembentukan kesatuan-kesatuan khusus memantau apa-apa yang
berkaitan dengan gerakan Hamas. Baik mengenai para pemimpinnya,
anggotanya dan sikap-sikapnya. Bahkan bukan saja yang berkaitan
dengan Hamas, namun juga faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya
secara keseluruhan.
“Ketika intelijen Zionis Israel mengatakan bahwa Hamas telah
menguasai gudang-gudang intelijen kami di Gaza, sungguh mereka telah
berkata yang sebenarnya tentang hal itu,” tegas Hayyah. Dia
menambahkan, “Saat ini kami memiliki ribuan dokumen yang menunjukan
aktivitas mata-mata dan rekaman (kontak langusng dengan Israel)”
yang dilakukan dinas keamanan pertahanan Palestina. Dia menegaskan,
apa yang dia sampaikan ini hanya 1% dari dokumen yang kini ada
ditangan Hamas.
Petinggi Hamas ini menyebut sebuah dokumen pengakuan salah seorang
personel keamanan kepresidenan yang membuktikan keterlibatan dinas
keamanan kepresidenan dalam perencanaan dan pemberian instruksi
pembunuhan terhadap PM Ismail Haniyah di gerbang perbatasan Rafah.
“Hamas akan menjaga dokumen dan bukti-bukti ini untuk disampaikan
kepada tim pencari fakta Liga Arab agar bisa diambil langkah-langkah
sesuai dengan undang undang Palestina,” ungkap Hayyah.
Dokumen pemasangan alat penyadap di rumah mendiang Prsiden Arafat
dan Presiden Abbas oleh dinas keamanan pertahanan jusa ada di tangan
Hamas. Tidak hanya sebatas itu, mereka juga memiliki rekaman
informasi yang membahayakan dinas keamanan Arab.
Informasi ini berbicara tentang negara-negara Arab dan Islam,
berbicara tentang situs-situs dan tempat-tempat, para tokoh agama
dan politik. Semua informasi itu dimasukan dalam file ”ruang lingkup
hubungan internasional”. Hayyah menegaskan, ”Sekiranya tidak
membahayakan secara strategis dan internasional, pasti kami ungkap
sekarang.”

No comments: